Kebahagiaan Dunia & Akhirat???

avatar

3364324_M.jpg

Adalah sebuah kesulitan menerjemahkan makna kebahagian. Perdebatan ini sudah terjadi begitu lama di saat idealisme dan materialisme (para filosof) berdialektika. Bagi mereka yang memiliki pemahaman meterialistik, maka indikator kebahagian bersifat meterial, dan sebaliknya bagi pemahaman idealis, kebahagian bersifat abstrak, dimana ukurunya hanya ada dialam rasa, ide atau perasaan. Dan para filosof berpandangan bahwa kebahagiaan merupakan cita-cita tertinggi manusia.

123338_M.jpg

Kita akan coba melihat bagaimana al-Qu'an menerjemahkan kebahagiaan. Kata yang digunakan adalah sa'id denan lawannya saqiy yaitu kesengsaraan. al-Qur'an menghendaki manusia ini agar bahagia di kehidupan dua alam, baik dunia atau pun akhirat dan kebahagiaan tersebut akan diperoleh dengan cara beriman (menjadi mukmin) dan berbuat baik.

Jadi, kebahagiaan bagi orang beriman memiliki dua tempat, bak di dunia seperti kebahagiaan keberkahan rizki, kesehatan, terapainya cita-cita, dan sebagainya. Begitu pula kebahagiaan di alam akhirat, berupa dijauhkan dari siksa kubur, jauh dari api neraka dan ditempatkan di surga.

Cara mendapatkan kebahagian,

Lebih lanjut diterangkan bahwa, untuk mencapai dua kebahagiaan tersebut (dunia dan akhirat), maka diperlukan keyakinan (iman) di sana bahwa setelah kesulitan terdapat kemudahan, bersyukur akan nikmat yang telah diberikan, mudah memaafkan orang lain, menjauhi buruk sangka, dan menjauhi keinginan duniawi.

427297_M.jpg

Begitu pula dengan akhir dari dialektika yang dilakukan atau dikembangkan oleh filosof bertujuan guna mencapai kebahagiaan jiwa dan perbuatan baik adalah jembatannya. Wallahu a'lam...



Regards
@doktormuslem

20200823_140758.jpg



Twitter
YouTube
ID Google Scholar



0
0
0.000