Canda Kebablasan Dengan Istri Orang Lain Bisa Bikin Prahara

Bercanda atau dalam bahasa Jawanya disebut guyon adalah hal yang wajar dilakukan selama tidak melanggar norma-norma susila dan kesopanan. Bahkan bercanda perlu dilakukakan pada saat-saat tertentu, tanpa adanya candaan maka dunia ini bagaikan masakan hambar tanpa garam, akan tetapi ada kalanya sesesorang itu khilaf ketika bercanda dan lupa aturan serta norma susila.

Ada satu cerita mengenai candaan kebablasan, yaitu seorang teman yang saya kenal disebuah organisasi, katakanlah nama samarannya adalah Arif. Dia ini adalah seorang yang cukup berumur lah, memiliki tiga orang anak dan seorang istri yang soleha dan baik hati. Arif ini mengenal dan cukup akrab dengan seorang perempuan yang aktif diorganisasi yang sama, namanya Lily, seorang ibu periang yang memiliki anak dan suami.

Singkat kata Arif dan Lily ini akrab, dan suka bercanda bahkan sering melanjutkan aksi candanya dengan Whatsapp (WA). Sayangnya ada candaan dari Arif terhadap Lily yang kelewat batas, ia kirim candaan yang berbau aktifitas sex dan menggoda kepada Lily, seakan-akan mengajak tidur bersama. Lebih runyamnya lagi candaan ini sempat dibaca oleh suami Lily, dan untungnya dalam percakapan canda WA tersebut Lily tidak menanggapinya bahkan mencoba mengalihkan candaan, tapi si Arif tak bergeming, sehingga membuat suami Lily menjadi geram. Candaan yang kelewat batas menimbulkan reaksi defensif dari suami Lily.

Singkat certia. pada saat Arif mampir ke rumah Lily sekedar untuk bermain, ternyata kedatangannya disambut oleh sang suami Lily. Suasana menjadi tegang karena suami Lily merasa tidak terima akan candaan di WA yang dikirim si Arif ke Istrinya. Suami Lily ingin meluapkan amarahnya dan mengancam akan memukulnya, untungnya orang tua Lily segera bertindak dan menengahinya sehingga niat itu urung terjadi.

Urusan canda yang kebablasan ini sebenarnya sudah selesai tapi sayangnya si Arif ini masih merasa tidak bersalah atau sungkan terhadap Lily. Malah sering menebar omongan dan cerita bahwa ia sama sekali tidak tertarik dengan Lily dan membuat pembelaan bahwa suami si Lily itu pencemburu. Malahan menceritakan versi dia sendiri mengenai isi WA yang telah dikirimkan ke Lily tersebut.

Saudaraku, para pembaca yang budiman, silahkan menilai kejadian yang saya ceritakan di atas. Bagi saya pribadi, seseorang yang sudah bercanda yang sifatnya menggoda serta mengandung ajakan untuk melakukan hubungan sex. Bahkan walaupun itu dibalut dengan candaan, dan itu disampaikan kepada seorang wanita bersuami walaupun itu seorang teman. Bagi saya pribadi itu bukan candaan tapi adalah termasuk perilaku menggoda istri orang lain. Dalam istilah dunia pernikahan tidak ada yang namanya istilah bercanda, bila sudah berbau-bau sex dan ajakan tidur dengan istri orang lain.(hpx)