Pendakian Gunong Leuhob (Gunung Lumpur)

avatar

Hallo Hiver Indoesian

Postingan ini merupakan kenangan saya saat mendaki Gunung Leuhob bersama anggota Mahasiswa Pecinta Alam Jabal Everest Universitas Jabal Ghafur - Sigli. Pendakian ini kami lakukan pada akhir tahun 2010 tepatnya saat memasuki tahun 2011. Rencana kami selain melakukan ekspedisi peralihan status anggota muda menjadi status anggota tetap, pendakian ini untuk merayakan pergantian tahun baru, namum rencana merayakan pergantian tahun baru gagal karena kami diguyur hujan lebab dan anggota tim banyak yang kelelalahan, jadi setelah makan malam semua anggota tim ketiduran, kecualai dua anggota yang menjadi tugas piket malam itu.

Leuhob 4.jpg

Leuhob 6.jpg

Pendakian kami awali dari kampus Universitas Jabal Ghafur setelah upacara pelepasan yang di pimpian langsung wakil rektor bidang kemahasiswaan, kami langsung menuju ke desa Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh. Gunong Leuhob terletak di dua kecamatan yaitu kecamatan Tiro dan Kecamatan Tangse. Untuk jalur yang mudah diakses ke gunung yang terletak antara Gunung Halioman dan Gunung Ajibon ini adalah melalui desa Blang Pandak.

Leuhob 5.jpg

Sempat menginap satu malam di rumah bapak keuchik Blang Pandak, setelah sarapan serta mempersiapkan segala kebutuhan kami langsung menuju ke Gunong Leuhob. Jalur pertama kami lewati perkampungan penduduk, persawahan dan beberapa anak sungai. Setelah melawati jalur yang landai, jalur yang kami hadapi selanjutnya berupa jalur menanjak yang masih terdapat perkebunan warga.Setelah melewati perkebunan warga, jalur sedikit menurun, kami memutuskan untuk beristirahat, karena jam sudah menujukkan pukul 11.30 Wib bebarapa anggota tim mempersiapkan makan siang dan navigator menentukan titik koordinat posisis pendakian kami.

Leuhob 7.jpg

Leuhob 3.jpg

Selesai makan dan tenaga sudah fit kembali kami melanjutkan pendakian dengan jalur lebih menantang serta kondisi hutan dipenuhi dengan tumbuhan rotan, dijaur ini pemimpin pendakian atau biasa disebut dengan leader harus sedikit menguras tenaga dalam pembukaan jalur. Dijalur ini juga pepohonan besar yang ditutupi lumut sudah mulai terlihat.

Leuhob 9.jpg

Sekitar 30 menit pendakian hujan mulai mengguyur tubuh kami dan jalurpun mulai digenangi air serta berlumpur. Menurut penduduk Blang Pandak Gunung ini dinamakan Gunong Leuhop (gunung lumpur) karena gunung ini sering sekali hujan walaupun tidak saat musim hujan, dan gunung ini banyak sekali lumpurnya, makanya disebut Gunong Leuhon (gunung lumpur). Terbukti memang perkataan penduduk Blang Pandak, dua hari pendakian kami di gunung ini, hujannya memang tidak pernah berhenti, walaupun hujan tidak begitu deras. Tubuh mulai terasa menggigil dan jalur berlumpur tidak menghentikan kami untuk terus mendaki hingga jam menunjukkan pukul 16 30. Wib, kami memutuskan untuk mencari tempat ngecam.

Leuhob 2.jpg

Karena belum mencapain puncak Gunong Leuhob. kami menginap dijalur pendakian. Ditempat kami ngecamp banyak terdapat bekas tapak serta kotoran gajak. Untuk jenis kecil disini banyak terdapat nyamuk dan binatang melata seperti pacat.Di tempat ngecamp inilah rencana kami untuk merayakan pergantian tahun baru , namum saat itu kami diguyur hujan dan kelelahan kami tidak sempat merayakannya karena ketiduran, padahal logistik seperti cocacola sudah kami dan beberapam makanan ringan ala pendaki sudah kami persiapkan saat pendakian.

Leuhob 8.jpg

Besoknya perjalanan kami lanjutkan menuju puncak Gunong Leuhob. Kejadian anehpun terjadi pada kami, hujan mulai mengguyur saat kami melakukan perjalanan, Setengah hari perjalanan menuju puncak, tidak kami sadari kami berputar kembali ditempat ngecam tadi malam. Tidak ambil pusing sang navigator kembali membuka peta dan menentukam kembali arah pendakian kami. Satu jam kemudian kami kembali melanjutkan pendakian hingga kami bermalam kembali disebuah pinggir sungai dengan airnya sangat jernih dan dingin serta bebatuan yang ditutupi lumut.

leu.jpg

Leuhob 10.jpg

Hari kedua di kawasan Gunong Leuhob, selesai sarapan pendakian ke puncak kami lanjutkan hingga kami mencapai puncak Gunong Leuhob. Tiba dipuncak salah satu anggota tim kami langsung mengumandangkan azan, itu pertanda pendakian kami telah sukses. Gunong Leuhob ini memiliki puncak dengan ketinggian 1.986 Mdpl dan puncaknya tidak ada tugu triangulasi seperti kebanyakan gunung yang ada di Aceh, bahkan Indonesia.

Leuhoob.jpg

Selesi mengambil beberapa dokumentasi di puncak sebagai bahan untuk laporan kami kepada lembaga Mapala Jabal Everest dan juga kepada kampus, kami memutuskan untuk kembali.

Leuhob 1.jpg

Itulah sediki tulisan singkat pendakian ke Gunong Leuhob (Gunung Lumpur), semoga sahabat menyukainya.
Salam @yayan.

Line.jpg
Logo hive.png
Line.jpg
news lo.png



0
0
0.000
0 comments