Santuy Saja, Buat Heppy Aja!

avatar


Joglo di Bosem Medokan, Surabaya (Dokumen pribadi)

Setelah mengamati dan merasakan sendiri dinamika komunitas Steem/Hive, tidak semua karya tulis, gambar, video dan foto yang telah dimuat di platform ini akan mendapatkan apresiasi baik dari para pengguna. Secara pandangan pribadi, saya dapat menyimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut, sebagai berikut:

1. Komunitas.

Peranan komunitas di Steem, ternyata salah satu faktor yang penting. Komunitas yang dimaksud ini biasanya ada yang bersifat terbuka dan tertutup. Terbuka, biasanya komunitas ini bersifat 'welcome' kepada siapa saja yang ingin bergabung, akan tetapi belum tentu semua anggotanya akan mendapatkan perhatian dari para pengurusnya. Komunitas tertutup, biasanya hanya bersifat pertemanan serta beranggotakan orang-orang tertentu saja.

2. Lobi-lobi ke pemilik modal besar alias whale

Peranan whale memang tidak bisa dianggap enteng, mereka adalah para investor besar yang notabene memiliki pengaruh dalam kurasi. Seperti dalam whitepapper atau bluepapper Steem, prioritas utama dalam kurasi adalah para pemilik modal, semakin tinggi Steem Power yang dimiliki maka semakin besar pula pengaruh yang dimilikinya dalam menentukan besaran vote yang diinginkannya.

Seseorang yang memiliki akses pribadi kepada whale bisa diuntungkan, karena dengan lobi-lobi tertentu maka bisa jadi seorang whale akan membantu kita dalam memilih atau vote hasil karya kita. Jadi jangan kaget kalau ada beberapa akun di Steem yang selalu mendapatkan vote dari seorang whale.

3. Steem Power besar.

Ada gula, ada semut.

Begitulah pepatah ini bisa mewakili apa yang terjadi di Steem/Hive. Semakin besar Steem Power, maka akan mengundang pemakai lainnya untuk mendekati sang pemilik akun. Entah dengan cara melakukan vote pada postingan sang pemilik akun dengan harapan bisa mendapatkan balasan vote balik atau bisa juga dengan memberikan komentar untuk menarik perhatiannya. Bila perlu cari kontak pribadi sang pemilik akun besar dan mencoba melakukan komunikasi dan lobi-loi.

4. Hasil karya biasa sudah cukup, asal original.

Platform Steem, pada dasarnya sudah 'gagal' untuk melaksanakan cita-cita dan ide dari penggagas awalnya, Ned Scott dan Dan Larimer. Duo ini sebenarnya berharap agar karya-karya berbobot bisa mendapatkan apresiasi di platform ini, sayangnya tidak berjalan lancar. Prof of Brain yang digadang-gadang Ned Scott tidak serta merta bisa dilaksanakan, penilaian sebuah karya berbobot tergantung dari suka dan tidak suka dari sang pemilik akun. Bahkan saya melihat ada beberapa kurator yang dipercaya oleh sebuah komunitas, hanya melakukan vote pada teman-temannya dan beberapa gelintir orang kenalannya saja. Padahal komunitas tersebut bersifat terbuka, akan tetapi penilaian sangat tergantung pada kurator komunitas itu sendiri. Tulisan lu bagus tapi gue nggak suka sama lu.... terus lu mau apa? Kira-kira begitu analoginya.

Jadi kesimpulannya, kalau mempunyai karya yang berbobot sebaiknya jangan hanya di share di platfrom Steem/Hive. Bisa sakit hati, kalau nggak mendapatkan apresiasi, sebaiknya juga di share ke platform blogging lainnya yang lebih profesional sehingga penilaian atas karya-karya kita akan mendapatkan penilaian secara obyektif. (hpx)

Jadi Santai saja... dan dibikin heppy saja. Nikmati dengan bijaksana.... Beginilah platform dan Komunitas Steem/Hive dijalankan.



0
0
0.000
6 comments
avatar

Sebuah informasi yang sangat bermanfaat khususnya untuk para steemian pemula, karena saat ini sudah jarang ada steemian yang membahas konten seperti ini. Good post brother 👏👏

0
0
0.000
avatar

Absolutely agree.. Tapi lobi-lobi ke whale asal tidak 'menjilat" itu tidak masalah 😂

0
0
0.000
avatar

Saya telat baca tulisan ini padahal bagus banget.

0
0
0.000