“When I close my eyes, I see you. When I open my eyes, I miss you.”

avatar



Eyes exist in only two conditions: Open and closed. Open when the eye is needed to see and closed when blinking or when sleeping. There are no other conditions even though there are half open or half closed.

That's how normal the eyes are every day. When the eyes are closed, the image becomes stronger, including towards a person. Maybe it happened because there were no other objects in the way. Mindfulness can be more focused with closed eyes, which is why meditation is mostly done with closed eyes.

The appreciation and power of attention is often performed blindfolded so that all objects that have the potential to completely distract attention from view.

However, the image of the person we miss will not disappear when our eyes are closed. On the contrary, the person's face becomes more real, especially when their whole heart and mind are on him. The figure felt so close, as if it could touch it.

And when the eyes are open, that longing doesn't go away either. Maybe in a moment it will disappear when we are immersed in the busyness of work. However, often those yearnings come uninvited, and go unnoticed.

Eyes are in only two states, in longing is between them.[]




Kerinduan Antara Mata Tertutup dan Terbuka

Mata hanya berada dalam dua kondisi: Terbuka dan tertutup. Terbuka ketika mata dibutuhkan untuk melihat dan tertutup ketika berkedip atau ketika sedang tidur. Tidak ada kondisi lain meski ada setengah terbuka atau setengah tertutup.

Begitulah normalnya kegiatan mata setiap hari. Ketika mata tertutup, bayangan terasa kian kuat, termasuk kepada seseorang. Mungkin itu terjadi karena tidak ada objek lain yang mengganggu. Perhatian bisa lebih fokus dalam keadaan mata tertutup, makanya dalam meditasi sebagian besar dilakukan dengan mata tertutup.

Penghayatan dan kekuatan perhatian sering dilakukan dengan mata tertutup agar semua objek yang berpotensi memecah perhatian lengkap dari pandangan.

Namun, bayangan orang yang kita rindukan tidak akan akan lenyap ketika mata tertutup. Justru wajah orang tersebut semakin nyata, apalagi seluruh hati dan pikiran tertuju kepadanya. Sosok itu terasa begitu dekat, seolah bisa menyentuhnya.

Dan ketika mata terbuka, kerinduan itu tidak juga hilang. Mungkin sekejap ia akan lenyap ketika kita tenggelam dalam kesibukan pekerjaan. Namun, sering kerinduan itu datang tanpa diundang, dan pergi tanpa diantar.

Mata hanya dalam dua kondisi, dalam kerinduan ada di antara keduanya.[]






0
0
0.000
0 comments